A.
Pendahuluan
1.
Latar
Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia,
sudah “ikut-ikut” berkembang. Penyebaran informasi semakin lebih cepat melalui
sarana komunikasi yang semakin berkembang. Sebut saja Internet. Ya, internet memudahkan kita untuk sharing pengetahuan. Hal
ini tentu membawa dampak positif bagi dunia pendidikan, salah satunya untuk
mengatasi keterbatasan jarak dan waktu dalam pembelajaran.
Sayangnya, masyarakat lebih tertarik untuk membuka situs jejaring sosial untuk pemanfaatan internet ketimbang artikel yang menyangkut pendidikan. Katakanlah facebook. Facebook merupakan situs jejaring sosial dengan pengguna terbanyak. Indonesia adalah salah satu Negara dengan pengguna facebook terbanyak di dunia. Untuk itu, tenaga pendidik berupaya memanfaatkan keadaan ini untuk memaksimalkan pembelajaran yang diampuna. Salah satunya adalah dosen Mata Kuliah Difusi Inovasi Pendidikan di jurusan Teknologi Pendidikan UNJ, Retno Widyaningrum yang berinisiatif menggunakan facebook untuk membuat grup diskusi di mata kuliah DIP semester 100 ini.
Namun apakah grup
ini efektif untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa? Untuk itu artikel ini membahas tentang keaktifan mahasiswa dalam mengikuti dan menjawab kuis-kuis di dalam forum group discussion IDP yang mengacu kepada hasil survei yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
ini efektif untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa? Untuk itu artikel ini membahas tentang keaktifan mahasiswa dalam mengikuti dan menjawab kuis-kuis di dalam forum group discussion IDP yang mengacu kepada hasil survei yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah forum group discussion DIP ini termasuk
inovasi?
2.
Alasan apa yang dapat mendukung jawaban diatas?
3.
Seberapa besar kah mahasiwa yang aktif dalam grup ini
(topik “yes”, “no”, dan “yes&no”?
4.
Apakah penggunaan facebook sebagai pembelajaran ini
efektif?
3.
Tujuan dan
manfaat
Hasil survey yang diambil dari
keaktifan mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam mengikuti forum group discussion
IDP ini memiliki tujuan yaitu:
·
Mengetahui
tingkat keaktifan mahasiswa TP dalam mengikuti Grp Diskusi DIP
·
Sebagai
“penyadar” mahasiswa TP untuk berperan aktif di Grup diskusi DIP
·
Menjadikan
facebook sebagai media untuk diskusi perkuliahan.
Adapun manfaat dari adanya survei akan
keaktifan kepada mahasiswa TP dalam grup DIP dengan menggunakan teknik
pertanyaan YES, NO, atau YES dan NO ini adalah sebagai berikut.
·
Membuat
mahasiswa lebih kritis terhadap suatu pernyataan
·
Mahasiswa
memiliki aasan yang beragam namun terarah sesuai teori ahli yang dianut
·
Dengan
adanya grup ini, facebook tidak hanya digunakan untuk “mainan”, tetapi juga
media pembelajaran.
B.
Hasil Survei
Berikut adalah survei per tanggal 25
Maret 2014 terhadap keaktifan mahasiswa dalam forum grup diskusi DIP kelas regular
2012, dengan hasil sebagai berikut :
Dari data
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa TP regular sebagian besar
sudah aktif dalam menjawab pertanyaan dosen (dalam satu topic mengenai suatu
inovasi yang dijawab dengan yes, no, dan yes & no dengan menyertakan alasan).
Ini terlihat dari 78% mahasiswa yang turut aktif menjawab pertanyaannya.
C.
Pembahasan
Data di
atas menunjukkan bahwa sebagian besar dala satu kelas tersebut sudah mau ikut
aktif dalam forum diskusi. Terlihat dari 41 mahasiswa yang terdaftar dalam
grup, ada 32 mahasiswa yang telah bergabung mengemukakan pendapat. Ini berarti sebagian
besar mahasiswa TP regular 2012 tidak ingin kehilangan kesempatan mereka untuk
mengemukakan pendapat mereka sekaligus mendapat nilai.
Dari alasan
yang dikemukakan juga terlihat mereka sudah kritis dan terlihat tidak
asal-asalan dalam menjawab pertanyaannya. Namun, kebanyakan dari mereka tidak
memanfaatkan forum diskusi ini untuk benar-benar berdiskusi. Karena dilihat
dari jawaban-jawabannya, sedikit sekali yang menimali atau memberi tanggapan
terhadap komentar atau pendapat mahasiswa lain. Mereka hanya menjawab
pertanyaan inti.
Jika dilihat
dari tidak semua mahasiswa yang ikut aktif dan rata-rata dari mereka yang
menggunakan forum ini hanya untuk menjawab bukan berdiskusi kira-kira apa
penyebabnya?
Karena saya
adalah salah satu dari mereka (mahasiswa TP regular 2012), saya sedikit banyak
mengetahui penyebabnya. Saya mencoba menganalisis penyebabnya yaitu sebagai
berikut:
- Keterpaksaan
Mengapa saya sebut terpaksa? Alasannya adalah,
mahasiswa hanya membuka grup ini, dan hanya posting jika dosen memberikan
pertanyaan atau kuis. Tidak ada unsur sukarela dari mahasiswanya sendiri. Karena
memang grup ini sebaagai salah satu pemenuhan bobot nilai perkuliahan. Jadi dapat
dikatakan, mahasiswa membuka grup ini untuk nilai. Meskipun mereka tretap
mendapat manfaat yaitu dapat sharing pengetahuan (bagi mereka yang benar-benar
melihat jawaban temannya). Ya, itulah kebiasaan orang Indonesia, mengerjakan
sesuatu terutama yang berbau pendidikan jika “diancam”.
- Informasi yang belum merata
Sekarang memang zaman canggih. Rata-rata
dar mereka memiliki smartphone. Bahkan dibuat grup whatsapp untuk informasi
yang cepat. Namun tidak semua dari mereka memiliki smartphone, dan paket
internet untuk membuka grup itu. Penanggung jawab mata kuliah ini memang selalu
memberi tahu jika ada kuis atau pertanyaan di grup, namun kendala keterbatasan
knksi membuat penyebaran info ini tidak merata.
- Masalah koneksi internet
Masih berhubungan dengan poin di atas. Masalah
koneksi internet ini sangant krusial. Beberapa dari mereka memiliki
keterbatasan koneksi internet sehingga menghambat mereka membuka grup ini untuk
ikut gabung.
- “Malas”
Sumber
dari masalahnya. Alasan yang mungkin kurang dapat diterima namun paling
realistis. Malas disini bukan berarti sifat asli mereka atau pun saya. Namun beberapa
alasan pun muncul sebagai penyebab kemalasan tersebut. Ada yang memang
benar-benar malas. Ada juga yang malas karena santai. Dan kebanyakan dari
mereka malas karena jenuh. Tidak bisa dipungkiri dan bukan suatu yang wah,
rahasia, atau tabu jika mahasiswa dari zaman ke zaman banya mengeluhkan tugas
mereka yang menumpuk. Ini salah satu penyebab timbulnya rasa malas tersebut.
Itulah
beberapa analisa saya mengenai alasan mengapa belum semua aktif berdiskusi
dalam forum ini. Mereka yang terpaksa menjawab setidaknya lebih baik daripada
yang tidak ikut atif sama sekali. Dan dosen pun harus lebih pintar lagi mencari
cara menumbuhkan motivasi mahasiswanya. Jika dosen bisa menjadi sahabat bagi
mahasiswanya, besar kemungkinan lebih banyak siswa yang aktif dalam perkuliahan
konvensional maupun online.
D.
Kesimpulan
Sebagian besar
mahasiwa TP tidak menganggap grup diskusi DIP di facebook sebagai inovasi. Karena
berbagai alasan, bagi saya sendiri, grup ini bukan inovasi juga. Mengapa? karena
penggunaan facebook sebagai media pembelajaran bukan hal yang baru lagi, sudah
banyak yang telah lama menggunakan facebook ini sebagai sarana pembelajaran. Dan
seperti situs pendidikan online lain, grup ini hanya dibuka secara “terpaksa”
oleh mahasiswa TP Reguler 2012. Ini tebukti dari tidak semuanya aktif, bahkan
dari yang aktif jarang sekali ada yang berdiskusi. Jadi hanya mendapat info
bahwa ada kuis-jawab-tutup.
Dari penyataan
di atas berarti grup ini belum memotivasi mahasiswa ntuk lebih aktif di
perkuliahan online. Selain hal yang disebuikan di atas, keaktifan mahasiswa
yang kecil juga karena koneksi internet yang jelek, juga sebagian besar
mahasiswa yang mulai meninggalkan facebook. Jadi harus dipikirkan lagi mengenai
inovasi yang lain yang dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dalam
perkuliahan.
E.
Daftar Pustaka
Roger, Everett M. 1995. Diffusion of
Innovations Four Edition.New York: The Free Press
http://pamper-you.blogspot.com/2013/11/pemanfaatan-facebook-untuk-pendidikan.html
https://www.facebook.com/groups/609115625823877/
No comments:
Post a Comment