Thursday, April 9, 2015

Meta Analisis???

Meta Analisis? Apa sih Meta Analisis???
Mungkin kita sering dengar istilah kata “meta” diikuti dengan kata lain seperti Meta-kognitif dan meta-fisika dalam perkuliahan tentang keilmuan tertentu, juga yang akan kita bahas yaitu meta analisis. Lalu apa sebenarnya meta analisis itu? Mari kita bahas bareng-bareng!

A. Pengertian Meta-Analisis
Dikutip dari astvat-ereta.blogspot.com, bahwa Leviton mendefinisikan meta analisis sebagai suatu metode sistematis yang menggunakan analisis statistik dengan menggabungkan data dari penelitian independen untuk mendapatkan estimasi numerik dari efek keseluruhan dari suatu prosedur tertentu atau variabel pada hasil yang ditetapkan. Dalam kasus ini “Meta” mengacu pada analisis sekunder temuan, karena data berasal dari penelitian sebelumnya yang dipublikasikan.
Masih mengutip dari sumber yang sama, Menurut Barbora 2009; Sutrisno, Hery, Kartono 2007 Meta-analisis adalah tehnik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan cara mencari nilai efek size. Efek size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar deviasi kelas control.
Lagi-lagi masih mengutip dari astvat-ereta.blogspot.com, menurut Merriyana (2006: 104)  secara sederhana meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Gagasan meta-analisis muncul dari Glass (1976) disajikan pada penemuan psikolog Amerika. Meta-analisis ingin menjawab pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok pembanding, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah dari  tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007: 4-9).
Dari kutipan-kutipan di atas, mengenai pengertian Meta Analisis, terdapat kata kunci yang kurang lebih sama, yaitu ‘menggabungkan’ dan ‘merangkum’, dari pengertian oleh Merriyana, didapat kata kunci ‘analisis dari analisis’.
Ini berarti, meta analisis merupakan kegiatan penelitian dengan teknik mengumpulkan dan menggabungkan berbagai penelitian dengan topik yang sama, lalu dirangkum, lalu dianalisis kembali hasil analisis dari penelitian yang sudah dirangkum tersebut hingga akhirnya didapat kesimpulan. Sederhananya, menganalisis penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis untuk kemudian diambil kesimpulan.
- Mirip sama kegiatan yang baru saja dilakukan dong? Menarik kesimpulan tentang pengertian meta analisis dari beberapa sumber.
- Iya sich mirip, tapi kegiatannya lebih kompleks, yaitu meliputi serangkaian kegiatan penelitian, dengan analisis yang lebih detail. Bukan sekedar tarik kesimpulan saja.
- kalo gitu tujuannya apa? Kan penelitian sudah punya analisis dan kesimpulan, kok dianalisis lagi? Mubazir dong!?
- dibilang mubazir atau sia-sia ya tidak juga. Kenapa? Mari kita bahas tujuannya!

B. Tujuan Meta Analisis
Sebelum kita mengambil poin tentang tujuan meta analisis, perlu kita ketahui siapa yang menemukan metode meta analisis ini sehingga kita tahu apa tujuan beliau melakukan meta analisis.
Dikutip dari astvat-ereta.blogspot.com (lagi), meta analisis sebagai metode penelitian, pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan. Dalam perkembangannya meta analisis sebagai jenis dan metode penelitian dipergunakan untuk mengkaji berbagai masalah/topik dan untuk berbagai keperluan. Dalam dunia pendidikan meta analisis mulai dilakukakan sekitar tahun 1970-an, yang dilakukan oleh Gene Glass, Frank L. Schmidt, dan John E. Hunter.
Awal penelitian ini di bidang kesehatan, itu berarti penelitiannya merupaka penelitian klinis. Dalam penelitian klinis, meta analisis memiliki tujuan (kutipan dari idaszone.blogspot.com) diantaranya :
1.   Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
2.   Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
3.      Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Sedangkan menurut Sack dkk, ada empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu:
1.   Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
2.      Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
3.      Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek.
4.      Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.

Jadi tujuan penelitian meta analisis kurang lebih untuk meneliti ulang, menganalisis dan menemukan jawaban atas kerancuan, ketidakpastian, kesenjangan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis.
- Nah jadi tidak mubazir kan kegiatan penelitian meta analisis ini

C. Jenis-jenis Meta Analisis
Setelah kita ketahui tujuannya, ternyata penelitian jenis ini juga dibagi menjadi beberapa jenis.
Dari wawasan-tekno.blogspot.com, ada beberapa jenis penelitian meta analisis yang dapat dilakukan, diantaranya:
1.      Penelitian Eksperimental
Penelitian ini adalah penelitian yang paling meyakinkan. Karena hasil dari peneltiian ini cenderung pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas
2.      Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian peneliti elain melayani iklan-instrumen yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3.      Penelitian Penyebab-Perbandingan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antar kelompok.
4.      Penelitian Survei
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh karakteristik yang spesifik dari sebuah kelompok.
5.      Penelitian Etnografi
Penelitian ini adalah untuk mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan.
6.      Penelitian Sejarah
Penelitian ini sama dengan penelitian untuk mencari tahu kembali. Beberapa aspek masa lalu dipelajari dari berbagai sumber dan kemudian akan direkonstruksi pikiran ulang dari penelitian tersebut.
7.      Penelitian Tindakan
Penelitian ini berbeda dari peneltian yang lain. Penelitian ini fokus pada medapatkan informasi yang akan mampu merubah kondisi peneliti dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi ikut terlibat.

Lain halnya dengan yang ditulis di noorraidah.blogspot.com bahwa jenis penelitian meta analisis terbagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Analysis of Moderator Effects
Berikut ini adalah Metode umum dalam Detecting/Assessing Moderator Effects :
·         Graphing – OLS regression
·         Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression
·         Variance analysis – Partition test
·         Outlier test

2.         Mediator Assessment Methods
Merupakan teknik yang penting dalam metode meta-analysis yang berfungsi untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect, yaitu
·         Mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta-analysis
·         Studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect size.

3.      Meta-analisis Kumulatif
Salah satu bentuk meta-analisis yang relatif baru adalah apa yang disebut meta-analisis kumulatif. Pada teknik ini hasil meta-analisis tidak dinyatakan dalam simpulan akhir, namun dibiarkan `terbuka', menunggu evidence lain dari penelitian serupa yang memenuhi kriteria. Data baru tersebut dimasukkan ke dalam metaanalisis, dan dihitung rasio odds-nya; demikian seterusnya setiap kali ada publikasi terbaru dan memenuhi kriteria pemilihan, data yang tersedia dimasukkan ke dalam meta-analisis. Teknik ini biasanya dipergunakan untuk studi meta-analisis terhadap suatu topik yang tidak banyak dilaporkan dalam literatur.
- Lalu bagaimana melakukan penelitian analisis? Metodenya bagaimana?


D. Metode yang Digunakan
Penelitian meta analisis merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya  Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1) Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2) Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
3) Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test
    signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4) Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha
    mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study
    antar studi.


Kesimpulan
Jadi, penelitian meta analisis ini merupakan penelitian dengan mengumpulkan, menganalisis hingga menyimpulkan penelitian-penelitian sebelumnya yan sejenis.
Tujuannya untuk membahas dan menjawab ketidakpastian, kerancuan, ketidakjelasan, keraguan atas keberagaman hasil penelitian sebelumnya.
Berbagai jenis penelitan meta analisis tidak berbeda dengan jenis penelitian pada umumnya.
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian meta analisis ini ada berbagai cara, yang telah dikemukakan oleh para ahli.





Sumber:




No comments:

Post a Comment