Meta
Analisis? Apa sih Meta Analisis???
Mungkin kita
sering dengar istilah kata “meta” diikuti dengan kata lain seperti
Meta-kognitif dan meta-fisika dalam perkuliahan tentang keilmuan tertentu, juga
yang akan kita bahas yaitu meta
analisis. Lalu apa sebenarnya meta analisis itu? Mari kita bahas bareng-bareng!
A. Pengertian
Meta-Analisis
Dikutip dari astvat-ereta.blogspot.com, bahwa Leviton
mendefinisikan meta analisis sebagai suatu metode sistematis yang menggunakan
analisis statistik dengan menggabungkan data
dari penelitian independen untuk
mendapatkan estimasi numerik dari efek keseluruhan dari suatu prosedur
tertentu atau variabel pada hasil yang ditetapkan. Dalam kasus ini “Meta”
mengacu pada analisis sekunder temuan, karena data berasal dari penelitian
sebelumnya yang dipublikasikan.
Masih
mengutip dari sumber yang sama, Menurut Barbora 2009; Sutrisno, Hery, Kartono
2007 Meta-analisis adalah tehnik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan cara
mencari nilai efek size. Efek size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata
kelas eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar
deviasi kelas control.
Lagi-lagi
masih mengutip dari astvat-ereta.blogspot.com,
menurut
Merriyana (2006: 104) secara sederhana meta-analisis dapat diartikan
sebagai analisis atas analisis.
Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis
merupakan salah satu cara membuat rangkuman
hasil penelitian secara kuantitatif. Gagasan meta-analisis muncul dari
Glass (1976) disajikan pada penemuan psikolog Amerika. Meta-analisis ingin
menjawab pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan
kelompok pembanding, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus
bertambah dari tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007: 4-9).
Dari
kutipan-kutipan di atas, mengenai pengertian Meta Analisis, terdapat kata kunci
yang kurang lebih sama, yaitu ‘menggabungkan’ dan ‘merangkum’, dari pengertian
oleh Merriyana, didapat kata kunci ‘analisis dari analisis’.
Ini berarti, meta
analisis merupakan kegiatan penelitian dengan teknik mengumpulkan dan
menggabungkan berbagai penelitian dengan topik yang sama, lalu dirangkum, lalu
dianalisis kembali hasil analisis dari penelitian yang sudah dirangkum tersebut
hingga akhirnya didapat kesimpulan. Sederhananya,
menganalisis penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis untuk kemudian
diambil kesimpulan.
- Mirip sama kegiatan yang baru saja dilakukan dong?
Menarik kesimpulan tentang pengertian meta analisis dari beberapa sumber.
- Iya sich mirip, tapi kegiatannya lebih kompleks,
yaitu meliputi serangkaian kegiatan penelitian, dengan analisis yang lebih
detail. Bukan sekedar tarik kesimpulan saja.
- kalo gitu tujuannya apa? Kan penelitian sudah
punya analisis dan kesimpulan, kok dianalisis lagi? Mubazir dong!?
- dibilang mubazir atau sia-sia ya tidak juga.
Kenapa? Mari kita bahas tujuannya!
B. Tujuan Meta
Analisis
Sebelum
kita mengambil poin tentang tujuan meta analisis, perlu kita ketahui siapa yang
menemukan metode meta analisis ini sehingga kita tahu apa tujuan beliau
melakukan meta analisis.
Dikutip
dari astvat-ereta.blogspot.com (lagi),
meta analisis sebagai metode penelitian, pertama kali diperkenalkan oleh Karl
Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan. Dalam
perkembangannya meta analisis sebagai jenis dan metode penelitian dipergunakan
untuk mengkaji berbagai masalah/topik dan untuk berbagai keperluan. Dalam dunia
pendidikan meta analisis mulai dilakukakan sekitar tahun 1970-an, yang dilakukan
oleh Gene Glass, Frank L. Schmidt, dan John E. Hunter.
Awal
penelitian ini di bidang kesehatan, itu berarti penelitiannya merupaka
penelitian klinis. Dalam penelitian klinis, meta analisis memiliki tujuan
(kutipan dari idaszone.blogspot.com) diantaranya :
1. Untuk memperoleh estimasi
effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
2. Melakukan inferensi dari data
dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi
(interval kepercayaan)
3.
Melakukan kontrol terhadap
variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak
mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Sedangkan menurut Sack dkk, ada empat tujuan utama dari percobaan meta analisis,
yaitu:
1. Untuk meningkatkan daya pada
titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli
terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
2.
Untuk menyelesaikan
ketidakpastian hasil laporan.
3.
Untuk meningkatkan perkiraan
ukuran efek.
4.
Untuk menjawab pertanyaan yang
tidak diajukan sebelumnya.
Jadi tujuan
penelitian meta analisis kurang lebih untuk meneliti ulang, menganalisis dan
menemukan jawaban atas kerancuan, ketidakpastian, kesenjangan pada
penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis.
- Nah jadi tidak mubazir kan kegiatan
penelitian meta analisis ini…
C. Jenis-jenis
Meta Analisis
Setelah
kita ketahui tujuannya, ternyata penelitian jenis ini juga dibagi menjadi
beberapa jenis.
Dari
wawasan-tekno.blogspot.com, ada beberapa jenis penelitian meta analisis yang
dapat dilakukan, diantaranya:
1.
Penelitian Eksperimental
Penelitian
ini adalah penelitian yang paling meyakinkan. Karena hasil dari peneltiian ini
cenderung pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas
2.
Penelitian Korelasional
Penelitian
korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau
lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi
tidak ada pada bagian peneliti elain melayani iklan-instrumen yang
diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3.
Penelitian Penyebab-Perbandingan
Penelitian
ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antar
kelompok.
4.
Penelitian Survei
Penelitian
ini ditujukan untuk memperoleh karakteristik yang spesifik dari sebuah kelompok.
5.
Penelitian Etnografi
Penelitian
ini adalah untuk mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari
individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan.
6.
Penelitian Sejarah
Penelitian
ini sama dengan penelitian untuk mencari tahu kembali. Beberapa aspek masa lalu
dipelajari dari berbagai sumber dan kemudian akan direkonstruksi pikiran ulang
dari penelitian tersebut.
7.
Penelitian Tindakan
Penelitian
ini berbeda dari peneltian yang lain. Penelitian ini fokus pada medapatkan
informasi yang akan mampu merubah kondisi peneliti dalam situasi tertentu yang
mereka secara pribadi ikut terlibat.
Lain halnya
dengan yang ditulis di noorraidah.blogspot.com bahwa jenis penelitian meta
analisis terbagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Analysis of Moderator Effects
Berikut ini adalah Metode umum dalam Detecting/Assessing Moderator
Effects :
·
Graphing – OLS regression
·
Q Stastistics (chi-square
test) – WLS regression
·
Variance analysis – Partition
test
·
Outlier test
2.
Mediator Assessment Methods
Merupakan teknik yang penting dalam
metode meta-analysis yang berfungsi untuk meng-address
hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari populasi umum
mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada dua
alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect, yaitu
·
Mengkombinasi dan menganalisa
korelasi pengembangan meta-analysis
·
Studi koefisien secara
langsung dari kepentingan sebagai effect size.
3.
Meta-analisis Kumulatif
Salah satu bentuk meta-analisis yang
relatif baru adalah apa yang disebut meta-analisis kumulatif. Pada teknik ini
hasil meta-analisis tidak dinyatakan dalam simpulan akhir, namun dibiarkan
`terbuka', menunggu evidence lain dari penelitian serupa yang memenuhi
kriteria. Data baru tersebut dimasukkan ke dalam metaanalisis, dan dihitung
rasio odds-nya; demikian seterusnya setiap kali ada publikasi terbaru dan
memenuhi kriteria pemilihan, data yang tersedia dimasukkan ke dalam
meta-analisis. Teknik ini biasanya dipergunakan untuk studi meta-analisis
terhadap suatu topik yang tidak banyak dilaporkan dalam literatur.
- Lalu bagaimana melakukan penelitian analisis?
Metodenya bagaimana?
D. Metode
yang Digunakan
Penelitian
meta analisis merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa
data-data dari hasil penelitian sebelumnya Dengan demikian
penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto
yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian
yang telah dilakukan.
Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1) Glass
(1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2) Hedges
dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
3)
Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test
signifikansi
untuk mengkombinasikan effect size
4) Hunter
dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha
mengkoreksi
error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study
antar
studi.
Kesimpulan
Jadi,
penelitian meta analisis ini merupakan penelitian dengan mengumpulkan,
menganalisis hingga menyimpulkan penelitian-penelitian sebelumnya yan sejenis.
Tujuannya
untuk membahas dan menjawab ketidakpastian, kerancuan, ketidakjelasan, keraguan
atas keberagaman hasil penelitian sebelumnya.
Berbagai
jenis penelitan meta analisis tidak berbeda dengan jenis penelitian pada
umumnya.
Metode yang
digunakan untuk melakukan penelitian meta analisis ini ada berbagai cara, yang
telah dikemukakan oleh para ahli.
Sumber:
No comments:
Post a Comment